My Homepage

Konferensi Internasional Bandung

Asia-Afrika, koleksi hotel murah di bandung 2015 dan yang pertama yang luar biasa diadakan di sini, di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, pada 18-24 April 1955. Ini adalah pertemuan yang merupakan pembangunan yang telah mengubah pandangan dunia hubungan global. Proses dan kemudian dipahami Dunia Ketiga atau Gerakan Non Blok-Negara, meskipun Blok Barat dan Blok Timur. Dasa aturan jiwa, Bandung juga telah mengubah struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
Pertemuan penginapan murah di bandung 2015 telah berlalu pelopor dari 29 negara di Asia dan Afrika, di mana sebagian besar otonomi panen baru-baru ini. Negara ini berkumpul untuk memegang tangan untuk fokus masa depan mereka. Asia dan Afrika yang mencakup seperempat dari permukaan dunia, dengan populasi gabungan dari 1,5 miliar orang saat ini.
 
Oleh Oleh Khas surabaya Dimulai oleh Indonesia, Burma (sekarang Myanmar), Ceylon (sekarang Sri Lanka), Pakistan dan India. Beberapa negara yang berpartisipasi adalah: Afghanistan, Kamboja, Cina, Siprus, Mesir, Ethiopia, Iran, Irak, Jepang, Yordania, Laos, Lebanon, Liberia, Libya, Nepal, Filipina, Arab Saudi, Suriah, Sudan, Thailand, Turki, Demokrat Republik Vietnam (Vietnam Utara), Negara Vietnam (Vietnam Selatan), dan Yaman.
 
Individu hotel di kuta bali yang cocok untuk keluarga yang pergi ke pertemuan itu pelopor pertempuran bangsa sebagai Soekarno dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India yang menemani gadis Indira Gandhi, Sir John Kottalawala Ceylon, Muhammad Ali dari Pakistan, Pangeran Norodom Sihanouk dari Kamboja, U Nu dari Burma, Jenderal Abdel Nasser dari Mesir, Zhou En Lai dari China dan banyak tokoh yang berbeda.
 
Pertemuan membawa pernyataan 10-point yang dikenal sebagai Deklarasi Bandung. Pertama Konferensi Asia-Afrika demikian juga disebut Konferensi Bandung, yang merupakan premis untuk Gerakan Negara-Negara Non-Blok.
 
Sementara diadakan di udara Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Rusia, namun, Konferensi Asia-Afrika diadakan secara efektif dalam mendefinisikan, aturan operasional untuk orang kolaborasi kelompok Asia dan Afrika, dan upaya untuk menerapkan dan perdamaian dunia.
 
Konferensi Asia-Afrika menghasilkan Dasasila Bandung, di mana sebagian besar dari aturan PBB termasuk dalam Sepuluh Prinsip. Demikian pula, pertemuan itu juga tersbut menjadi aturan bagi bangsa-bangsa terjajah dalam perjuangan mereka untuk otonomi. Standar ini Dasasila menjadi penting dalam memajukan perdamaian dunia dan partisipasi seluruh dunia.
 
Realisasi pertemuan ini bukan hanya penting dan penting saat ini dalam sejarah, tapi karena kualitas memancarkan jiwa dan jiwa orang-orang yang tinggal di dua benua tersebut, Konferensi Asia-Afrika terus menjadi sumber motivasi untuk ujung tombak.
 
Asia-Afrika Museum telah diproduksi untuk membantu negara-negara di Afrika dan Asia untuk diingat sehingga Anda mengikuti aturan Deklarasi Bandung. Pikiran berdirinya Konferensi Asia Afrika Museum Freedom House yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja ditampilkan pada pertemuan Komite untuk ulang tahun ke 25 dari Konferensi Asia-Afrika (1980). Pikiran kemudian didukung penuh oleh Presiden Soeharto. Ruang pameran Konferensi Asia-Afrika ini diprakarsai oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 April 1980 ketika peringatan 25 puncak dari Konferensi Asia-Afrika.
 
Asia-Afrika Museum terletak di Jalan Asia Afrika Konferensi di Bandung, di seberang khususnya Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger di mana perwakilan dari Asia-Afrika tunggu. Pusat ini buka dari hari Senin sampai Jumat dari 8:00 ke
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free